Bicara mengenai warangan adalah cara memperidah sebuah pusaka agar mengeluarkan guratan pamornya. Sebab pamor pada sebilah pusaka ini adalah keunikan tersendiri dan ciri khas keris daripada jenis senjata tajam lainnya.
Warangan selalu di identikkan dengan arsenikum. Sehingga tidak menutup kemungkinan seorang pewarang selalu memakai arsenik terbaik agar hasil warangan menjadi bagus dan pamor yang dihasilkan lebih mencorong atau ngebyor. Bahkan arsenik dari china, jerman, dan bahan kimia lain dipergunakan agar hasil warangannya bagus. Tentu itu syah saja sebab orang pengen suatu hasil yang terbaik.
Berawal dari situlah sebagai generasi penerus yang berpikir bijak dan nguri-uri budaya tentu harus memegang sesuai tradisi warisan leluhurnya juga. Ternyata berpikir logika itu juga penting "monggo dipun penggalih". Kita ungkal 3 warangan yang kita kenal secara umum agar mengetahui dan jenis warangan apa yang kita pilih.
1. Warangan Alami
Warangan alami tentu semua bahan menggunakan bahan alami, mulai dari mutih atau membersihkan pusaka, sampai mewarangi pusaka. Jika diperlukan arsenikum itupun dari batu warangan gunung yang biasa dijual di pasar tradisional yang jualan jamu, tak heran disebut warangan pasar. Harga murah meriah dan itupun untuk sekedar untuk boreh atau ditaburkan saat mewarangi agar membantu mengeluarkan karakter material logam juga pamornya. Inilah yang dikenal dengan warangan alami mangkukusuman.
2. Warangan Kimia
Warangan modern tentu bahan yang digunakan adalah bahan kimia yang mudah didapatkan bahkan secara online, mulai dari mutih yang menggunakan cairan Hcl atau pembersih toilet. Dan warangan dicampur zat kimia lain baik itu arsenik cair atau serbuk, sianida, sitrun, dsb agar mempercepat pamor muncul dan bilah mendapat hasil instan sehingga hal ini yang paling disukai generasi zaman now ini, terutama orang yang awam.
3. Warangan Organik
Warangan organik ini termasuk penggabungan dari kedua warangan alami dan kimia. Bisa disebut warangan semi kimia. Tentu penanganan penggabungan agar mendapatkan hasil maksimal mengeluarkan pamor lebih cepat.
Dari ke-3 kriteria tersebut mana yang disukai itu kembali sesuai selera masing-masing. Jika bicara hasil yang instan pilihan pertama adalah warangan kimia dan pilihan kedua warangan organik. Kedua warangan ini memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihan yakni bisa memunculkan pamor ngebyor dalam waktu singkat tak keris jauh terlihat sangat bagus. Sedang kekurangannya, setelah beberapa bulan justru membuat bilah mengeluarkan bercak merah, bahkan keris bisa mengalami penggripisan bilah, tentu jika dibiarkan akan mempercet korosi. Tidak Percaya Silahkan BUKTIKAN!!!
Sedang pilihan terakhir yaitu warangan alami, ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Warangan alami kelebihannya : membuat bilah awet dari zaman ke zaman, hal ini sudah terbukti, contoh dengan analisa logika yaitu keris pusaka peninggalan keraton, masih tetap utuh sampai sekarang. Warangan alami proses mengeluarkan material makin lama makin bagus, dan tidak membuat bilah keris rusak, sebab kadar asam rendah yang digunakannya.
Warangan alami kekurangannya : penanganan yang memerlukan kesabaran dan proses panjang. Mulai dari mutih hingga mewarangi tentu butuh waktu dan tenaga yang lebih, jika biaya lebih mahal itu hal yang lumprah, sebab manual secara tradisional. Hal ini yang tidak disukai oleh pewarang sekarang apalagi urusannya adalah profesi mendapatkan uang, tentu warangan alami adalah cara usang yang sudah tidak layak digunakan, tidak hemat waktu, memakan banyak tenaga, dah tentu jika suatu pekerjaan kapan dapat duitnya. Ini hal logis yang lumprah, generasi sekarang memang suka segala sesuatu serba instan.
Semua kembali pada kemauan dan keinginan masing-masing untuk memilih yang mana. Jika saya pribadi dengan cara alami sebab itu ilmu yang diwariskan leluhur saya, mewarangi koleksi sendiri juga pelanggan yang berpikir logika tentu suatu hal yang syahdu. Jika warangan kimia atau organik tentu jelas lebih bisa bahkan teman yang silaturahmi di gratiskan, diajari mewarangi sendiri dengan cara instan jika kerisnya rusak itu juga tanggung jawab sendiri, jika kena dampak negatif kimia itu juga resiko sendiri. Budaya cerdas itu juga penting. Renungkan hal itu.